Pada 28 Juni 2024, Sebanyak 32 Organisasi masyarakat sipil Indonesia yang bekerja di isu krisis iklim menulis surat terbuka kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.sc. Surat terbuka ini mendesak agar pemerintah memastikan adanya partisipasi bermakna dalam penyusunan Second NDC (SNDC).
Rakyat lndonesia telah dihadapkan pada ancaman nyata krisis iklim, Cuaca ekstrem, kekeringan, banjir, gelombang pasang, penurunan muka tanah, dan kebakaran hutan dan lahan telah membuat banyak orang kehilangan tempat tinggal, memakan banyak korban jiwa, merusak mata pencaharian nelayan, petani, masyarakat adat, bahkan melumpuhkan perekonomian lokali Orang dengan disabilitas, perempuan, anak-anak dan lansia, masyarakat miskin perkotaan dan pedesaan, petani kecil, dan nelayan tradisional menanggung beban yang jauh lebih berat karena kurangnya kemampuan dan dukungan bagi mereka untuk bertahan.
Di sisi lain, beberapa aksi yang ditujukan untuk mengatasi krisis iklim saat ini tidak menjawab permasalahan utama (drivers) dari krisis iklim dan nyatanya telah berdampak pada peningkatan konflik, pengalihfungsian lahan untuk kepentingan transisi energi, dan persoalan sosial dan lingkungan hidup lainnyai Konflik sosial dan lingkungan ‘atas nama solusi iklim’ ini dapat dilihat dari beberapa kasus, misalnya ekspansi tambang dan industri nikel, yang menyebabkan pencemaran hebat dan perampasan lahan dan ruang hidup masyarakat.
Unduh Surat Terbuka untuk Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia : https://bit.ly/KepadaKLHK